Wanita dikenal butuh waktu lama ketika berbelanja terlebih produk fashion. Demi mendapatkan item stylish dengan harga terbaik, mereka rela menjelajah segala sudut pusat perbelanjaan. Berdasarkan sebuah penelitan terbaru, aktivitas berburu barang ini semakin bertambah lama. Penyebabnya pun cukup menarik yakni karena terlalu banyak selfie di kamar ganti.
Studi tersebut menyebutkan jika saat ini selebriti atau majalah bukan lagi jadi referensi gaya berbusana tapi teman-teman yang sedang online di sosial media. Sesudah memilih barang banyak orang memotret diri mereka ketika sedang mengenakan item pilihan, foto itu kemudian diunggah di media sosial. Mereka pun akan menunggu minimal dua like sebelum memutuskan untuk membelinya. Hal ini dilakukan satu dari tujuh wanita.
Riset yang dilakukan oleh aplikasi belanja Shopa tersebut juga mengungkapkan bila kecenderungan ini bahkan terjadi para pria. Tak seperti wanita, mereka menunggu sampai ada empat orang yang menyukai selfie sampai memutuskan untuk membelnya. Selfie di kamar ganti pun membuat kegiatan pria dan wanita dua kali lebih lama dari 16 menit hingga 31 menit.
Menurut psikolog perilaku Dr. Linda Papadopoulos, hal tersebut sebenarnya tidak tak terlalu mengejutkan. Karena meskipun berbelanja online menjadi populer, banyak orang masih bergantung pada persetujuan teman ketika membeli pakaian baru atau aksesori.
"Penelitian dari Shoppa menunjukkan bahwa seiring belanja telah berpindah ke online dari toko, like dari media sosial sekarang menjadi salah satu kunci untuk mendorong pembelian," kata Linda pada Dailymail.
Bukan hanya memudahkan permintaan pendapat, mengunggah foto di kamar ganti juga 'memenuhi' norma jejaring sosial. Karena dengan begitu, mereka menganggap dirinya telah lebih diterima di dunia maya. Dua dari lima orang pun mengaku jika mereka tidak jadi membeli busana yang tidak disetujui sosial media. Untuk itu, banyak orang yang bahkan menunggu sampai dua jam untuk mendapatkan persetujuan.
Berdasarkan riset, produk fashion yang paling banyak difoto untuk diunggah di sosial media adalah gaun malam, baju pernikahan, atasan, dan sepatu hak tinggi. Sementara barang yang mendapat like paling sedikit adalah pakaian dalam usang, celana dalam, tas atau dompet, dan pakaian kerja.
Sosial media ternyata juga menjadi salah satu sumber referensi gaya mengalahkan majalah. Bahkan para lelaki sering menggunakan Facebook, Pinterest, dan Instagram untuk mengetahui tren terkeni. 38% dari responden pria pun mengikuti akun selebriti untuk mencari referensi gaya.
"Ini adalah hal yang menurun kepada wanita selama bertahun-tahun, tetapi ini menjadi menarik untuk melihat bagaimana pria sekarang menggunakan jas, menggunakan media sosial untuk memecahkan batas maskulinitas demi mengeksplor dunia fashion." ungkap Nicky McShane dari Shopa.
source: wolipop
photo: google
0 komentar:
Posting Komentar