Street style bisa diartikan sebuah gaya yang kebanyakan diterapkan kaum urban muda dengan mengambil inspirasi dari runway, namun diaplikasikan sesuai karakter masing-masing. Banyak kita lihat gaya-gaya seperti ini sering diterapkan oleh para fashion blogger dan selebgram. Bagaimana dengan para hijabers? Pengaplikasian gaya street style oleh hijabers pun tidak jauh berbeda. Mereka kerap menggabungkan apa yang tengah populer namun disesuaikan dengan aturan dalam berpakaian yang diyakini dan karakter berbusana yang mereka sukai.
Sebagai salah satu desainer busana muslim dan blogger yang kerap bergaya street style, Dian Pelangi melihat gaya hijabers Indonesia lebih bisa diikuti oleh siapapun. Hijabers di Tanah Air juga memiliki gaya busana yang paling netral dibanding negara-negara lain.
"Kalau gaya Eropa terlalu tebal, Arab terlalu hitam, sedangkan orang-orang Amerika itu keren-keren dan pede, beda dengan London yang masih bermain warna aman, seperti hitam dan coklat," ujar dian pelangi, desainer muslimah yang sedang naik daun ini.
Mix and match yang cerdas mungkin adalah salah satu tips paling penting ketika ingin tampil dengan hijab street style. Namun, Dian menambahkan, ada yang jauh lebih penting dibanding kepiawaan memadupadankan busana.
"Yang pertama kenyamanan paling penting, karena dari situ timbullah rasa percaya diri. Yang kedua, inner beauty, percuma kan kalau dandanan keren tapi jutek," ucap wanita yang baru saja menggelar fashion show di Inggris itu.
Hijabers yang ingin tampil dengan street style juga perlu memperhatikan dalam pemilihan warna dan model busana ketika bereksperimen. Dian melihat, hijabers di Indonesia cukup beragam dan berani bermain warna. "Tapi terkadang ada yang too much, karena terlalu bertumpuk-tumpuk. Tapi itu selera masing-masing, aku nggak mau bilang kalau itu jelek," ujarnya.
Desainer yang juga akan memeriahkan acara Indonesia Fashion Week 2014 dengan membawa koleksi yang pernah ditampilkan di London ini memberikan tips penting untuk hijabers yang ingin mencoba tampilan street style. Dia menyarankan agar hijabers jangan bergaya 'too much' atau 'overdressed' dan berpakaian senyaman mungkin.
"Pemilihan bahan sangat penting, karena kalau terlalu tebal bisa buat keringetan, terus di kerudung bisa ada noda-noda kan jadi tidak bagus. Dan warna. Sebisa mungkin menghindari warna hitam," saran wanita yang memiliki tujuh brand busana muslim di bawah nama Dian Pelangi itu.
Dian melihat sebenarnya gaya hijab wanita Indonesia kini telah sangat beragam. Bukan hanya street style, hijabers berani bereksperimen mencoba gaya-gaya lainnya sehingga tampil dengan hijab tidak lagi terkesan kuno. Wanita 23 tahun itu mengatakan, semakin berkembangnya hijab di Tanah Air tidak lain karena memang kini komoditi busana tersebut semakin mudah didapatkan.
"Sebenarnya hijab sudah ada dari 20 tahun yang lalu tapi masih eksklusif. Orang jadi berpikir ketika mau membeli. Sekarang harganya murah-murah dan mudah ditemukan. Banyak desainer muslimah juga yang mencentuskan lini ready to wear," ucap Dian.
Sumber: Wolipop
Ilustrasi foto: google edit oleh tajima fashion
0 komentar:
Posting Komentar